This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 23 April 2011

Mewarnai Ayam

[gallery link="file" columns="2"]

Rabu, 20 April 2011

Auto Draft

Minggu, 30 Januari 2011

PENGUMUMAN HARI IMLEK

Sehubungan dengan peringatan Hari IMLEK yang jatuh pada tanggal 3 Februari 2011, maka kegiatan belajar mengajar di KB ALIA diliburkan mulai tanggal 2 Februari sampai dengan 4 Februari 2011.



Bagi orang tua dan anak KB ALIA yang merayakan, seluruh staf dan pengajar KB ALIA mengucapkan GONG XI FA COI.

Selasa, 11 Januari 2011

Sumber Penambah Imunitas Anak

Imunitas secara alami didapatkan seorang anak dari ibunya melalui ASI. Meski begitu, ada beberapa sumber nutrisi yang bisa menjadi sumber penambah imunitas bagi anak.

Anak yang sering terserang sakit tentu merisaukan setiap orang tua. Hal ini ditunjukkan dengan sistem kekebalan tubuh atau imunitas anak rendah karenanya mudah mengalami gangguan atau penurunan. Gangguan ini bisa disebabkan, antara lain karena kurangnya asupan gizi seimbang dalam menu harian anak.

Makanan dan sistem imunitas tubuh memang berhubungan erat. Seperti diungkapkan Dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K), Ketua Divisi Alergi Imunologi, Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM, bahwa bila kekebalan saluran pencernaan baik, maka kekebalan tubuh secara umum juga akan baik. Dari banyak makanan sumber nutrisi yang dibutuhkan anak-anak, beberapa jenis di bawah ini merupakan sumber penambah imunitas anak.

1. Flavonoids
Menurut penelitian, susu kedelai umumnya mengandung protein, lemak, karbohidrat, serat, vitamin, dan sejumlah kecil mineral yang sangat tinggi dan dibutuhkan oleh tubuh, baik untuk memperlancar metabolisme maupun untuk pertumbuhan, perbaikan sel yang rusak, sumber energi, ataupun untuk menambah imunitas. Ikatan sejumlah asam amino dengan vitamin dan beberapa zat gizi lainnya di dalam biji kedelai akan membentuk flavonoid. Flavonoid adalah sejenis pigmen, seperti halnya zat hijau daun yang terdapat pada tanaman yang berwarna hijau. Secara ilmiah, flavonoid terbukti mampu mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Dan, salah satu jenis flavonoid yang sangat banyak terdapat pada biji kedelai adalah isoflavon. Salah satu fungsi isoflavon adalah untuk meningkatkan sistem imunitas.

2. Spirulina
Spirulina, mikroalga yang berwarna biru, merupakan sumber protein yang sangat tinggi. Warna biru pada spirulina berperan penting untuk sistem kekebalan tubuh. Spirulina kaya akan vitamin B kompleks, vitamin D, magnesium, seng, selenium, zat besi, dan gamma linoleic acid (GLA). Phycocyanin merupakan protein kompleks terbanyak dalam spirulina yang memiliki manfaat bagi kesehatan, antara lain untuk menstimulasi kerja sel batang pada sumsum tulang, berperan dalam produksi sel darah putih, yang berfungsi meningkatkan imunitas tubuh. Serta sel darah merah, yang berfungsi mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Spirulina juga sangat kaya akan kandungan selenium, yang sangat berperan dalam sistem imunitas tubuh. Spirulina lebih banyak dikonsumsi sebagai suplemen.

3. Seng
Seng atau zinc adalah salah satu unsur utama kehidupan. Di dalam tubuh manusia, seng merupakan mikronutrien penting yang paling banyak tersebar, juga merupakan mikronutrien terkaya dalam sel. Seng tersebar di dalam sistem syaraf, imunitas, darah dan sistem pencernaan manusia, dan ikut serta dalam penyatuan dan aktivitas ratusan jenis enzim di dalam tubuh. Fungsi seng antara lain adalah meningkatkan perkembangan tubuh, menambah inteligensi, memperkuat imunitas, meningkatkan kesehatan mata, meningkatkan pertumbuhan, perpecahan dan regenerasi sel, dan lainnya. Seng merupakan mikro-nutrien penting dalam otak besar, banyak terdapat pada ikan, daging, telur, dan produk makanan hewani lainnya, inti biji buah aprikot serta buah cemara. Kini, seng lebih banyak dikonsumsi dalam bentuk suplemen.

4. Madu
Protein merupakan salah satu nutrisi penting pembangun imunitas. Dan, madu merupakan salah satu makanan sumber protein, yang mampu menjaga stamina tubuh, jika dikonsumsi secara teratur setiap harinya. Menurut hasil penelitian Y. Widodo, peneliti pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi di Bogor, madu dapat membantu mengatasi kekurangan energi protein yang banyak diderita anak-anak dan balita. Penelitian Peter C. Molan (1992), peneliti dari Departement of Biological Sciences, University of Waikoto, di Hamilton, Selandia Baru, membuktikan madu mengandung zat antibiotik yang aktif melawan serangan berbagai patogen penyebab penyakit. Beberapa penyakit infeksi dari berbagai patogen yang dapat “disembuhkan” dan dihambat dengan madu secara teratur antara lain penyakit lambung dan saluran penpencernaanan; penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), batuk dan demam, penyakit jantung, hati, paru, dan penyakit-penyakit yang dapat mengganggu mata, telinga, dan syaraf.

5. Omega 3
Minyak ikan adalah salah satu zat gizi yang mengandung asam lemak kaya manfaat bagi kesehatan, karena mengandung sekitar 25% asam lemak jenuh dan 75% asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tak jenuh ganda di dalam minyak ikan akan membantu proses tumbuh-kembang otak (kecerdasan), serta perkembangan indera penglihatan dan sistem kekebalan tubuh bayi dan balita. Minyak ikan mengandung DHA dan EPA, yang gabungan keduanya dikenal sebagai omega-3. Jenis ikan laut yang kaya kandungan omega-3 antara lain salmon, tuna (khususnya tuna sirip biru, tuna sirip kuning, dan albacore), sardin, herring, makerel, dan kerang-kerangan.

6. Prebiotik
Prebiotik dapat menumbuhkan bakteri baik dalam sistem penpencernaanan dan mencegah timbulnya alergi dalam tubuh anak. Menurut Dr Zakiudin, mengkonsumsi prebiotik sangat baik dalam memperkuat kekebalan terutama dalam saluran pencernaan. Karena bila kekebalan saluran pencernaan baik, kekebalan tubuh secara umum juga akan baik. Selain berfungsi memelihara bakteri baik, prebiotik juga secara tidak langsung mampu menyeimbangkan sistem kekebalan tubuh sekaligus menekan resiko alergi. Sumber prebiotik dapat diperoleh dari makanan alami seperti gandum, bawang, pisang, bawang putih, madu, dan kacang-kacangan. Ada pula yang dalam bentuk lain atau ditambahkan dalam susu formula.

7. Meniran
Ekstrak daun meniran atau Phyllantus Niruri L, adalah salah satu obat herbal yang telah dikembangkan menjadi obat yang membuat sistem imun lebih aktif dan maksimal menjalankan fungsinya atau disebut immunodulator. Obat herbal ini kini telah dikembangkan menjadi suplemen imunitas bagi anak-anak.

8. Kalsium
Sistem imunitas bertugas mengadakan perlawanan terhadap bermacam-macam kuman dan menelan berbagai benda asing yang berada dalam tubuh. Dalam proses membasmi musuh dari luar ini, yang memberi aba-aba kepada sistem imunitas untuk menangkap musuh adalah ion kalsium. Sumber kalsium dari hewani antara lain adalah udang, daging sapi, kuning telur, ikan, dan susu. Sedangkan, sumber kalsium dari nabati antara lain adalah sayuran berdaun hijau seperti brokoli, daun singkong, daun pepaya, dan bayam. Selain itu, kalsium juga banyak terkandung dalam biji kenari, wijen, almon, kacang kedelai, dan kacang merah.

9. Vitamin C
Vitamin C sangat penting peranannya dalam tubuh karena mampu meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan mempercepat penyembuhan luka. Fluktuasi lingkungan yang mengakibatkan kesehatan tidak selalu berada pada kondisi yang optimal, membuat tubuh harus selalu memiliki sistem kekebalan yang baik. Salah satunya adalah oleh asupan vitamin C yang memadai.

(Dicuplik dari http://ibudanbalita.com)

Mendidik Balita Untuk Bersosialisasi

Sebentar lagi balita Anda akan memasuki pre-school dan merasakan pengalaman bersekolah untuk pertama kalinya. Dia akan memulai untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya, bukan hanya dengan anggota keluarganya. Karena itu Anda perlu mengetahui cara mendidiknya agar ia pun aktif secara sosial.

Seorang anak balita tidak mampu bersosialisasi seperti kita yang sudah dewasa. Di usia yang sangat dini ini, sebagian besar anak belum mempunyai empati yang cukup untuknya bermain secara harmonis di dalam grup. Bagi kebanyakan balita, satu hal yang paling penting baginya adalah dirinya sendiri. Ditambah lagi, balita masih belum mengerti dengan jelas mengenai hal yang benar dan salah, belum bisa bersopan-santun dan pada dasarnya belum bisa mengendalikan diri.
Tetapi, untuk beberapa tahun ke depan, ia dapat belajar untuk berbagi dan bekerjasama, belajar peka akan perasaan orang lain, menyelesaikan pertengkaran dengan kata-kata dan bukan dengan perilaku yang agresif, pendeknya, mereka akan mampu untuk berteman. Anda bisa membantu mereka mencapai titik ini dengan melakukan hal-hal berikut ini:

  1. Mengajarkan rasa percaya diri. Anak-anak harus menyukai dirinya sendiri sebelum mereka dapat membuka diri kepada orang lain.

  2. Berteman dengan balita Anda. Kesempatan pertama balita Anda untuk berteman adalah dengan orang tuanya. Di setiap saat Anda bersamanya, ingatlah untuk mencontohkan perilaku sosial yang benar. Ajarkan ia untuk berbagi, ajarkan ia untuk berkata, “Boleh tidak?” bila ia hendak melakukan atau mengambil sesuatu, ajarkan ia untuk berterima kasih, Mengobrollah dengan dia dan siapkan ia untuk beradaptasi dengan situasi sosial yang akan ia hadapi di kemudian hari.

  3. Bermain dengan anak lain. Lebih mudah bagi kebanyakan balita untuk bersosialisasi dengan hanya satu orang anak lain. Anda bisa mengatur agar si Kecil bisa bermain dengan anak teman Anda, atau sepupunya, terutama bila anak Anda mempunyai kesulitan bergaul dengan grup yang besar. Tetapi, jangan memaksanya untuk bergaul bila ia belum siap; selain tidak adil untuknya, hal ini juga bisa menyebabkan ia untuk berotak.

  4. Ajarkan permainan secara grup. Ada beberapa aktivitas yang mendukung kebersamaan dibanding individualisistis, seperti permainan petak umpet, membangun balok, permainan bola, dan permainan lain yang mengharuskan anak-anak untuk bergiliran dan memberikan pengalaman yang mereka butuhkan untuk memupuk persahabatan.

  5. Bersikap netral dan awasi dia dari dekat. Karena balita masih seringkali tidak bisa ditebak dan emosional, saat ia mulai bergaul, Anda perlu mengawasinya. Anda tidak perlu terlibat dalam pergaulannya tetapi Anda harus menjaga bila tiba-tiba terjadi konflik. Anda juga harus bisa bersikap netral dan tidak selalu memihak anak Anda.

  6. Terima gaya bergaul anak Anda. Setiap balita, seperti juga orang dewasa, mempunyai pendekatan yang tersendiri dalam bergaul. Ada yang lebih senang bermain dengan grup besar, ada yang lebih senang bergaul dengan satu-dua teman saja. Tetapi ada juga yang cuma lebih senang mengamati dari jauh dan tidak mencoba bergaul dekat. Semuanya tidak apa-apa.

  7. Berikan banyak kesempatan untuk berlatih. Anak-anak yang memulai pergaulan pada umur yang lebih awal (berasal dari keluarga besar, biasa bermain dengan anak tetangga, dsb) akan lebih mudah untuk bersosialisasi. Bila anak Anda belum mempunyai pengalaman ini, Anda bisa mengaturkan grup bermain baginya, atau Anda juga bisa membiasakan dia bermain dengan sepupu-sepupunya terlebih dahulu.


Jangan memaksa. Bila Anda memaksanya untuk bersosialisasi, Anda tidak membantunya untuk berteman, sebaliknya ini bisa membuat ia menjadi anti sosial. Seiring dengan waktu, anak Anda akan mengerti sendiri bahwa bermain dengan teman sebayanya adalah sangat menyenangkan.

Mewarnai Teddy Bear

[gallery link="file" columns="2"]

Sabtu, 08 Januari 2011

Mewarnai Ular

[gallery link="file"]

Mewarnai Badak

[gallery link="file"]

Mewarnai Kelinci

[gallery link="file"]

Senin, 03 Januari 2011

Tips Merawat Tali Pusat Bayi

Merawat Tali Pusat merupakan bagiang yang paling “mengerikan” dari serangkaian ritual membersihkan bayi. Nah, untuk melakukan perawatan tali pusat dengan baik dan benar, ikuti petunjuk berikut ini:

  1. Selalu cuci tangan sampai bersih sebelum mulai melakukan perawatan tali pusat.

  2. Turunkan sedikit bagian atas popok agar tidak bersentuhan dengan tali pusat.

  3. Kemudian, bersihkan tali pusat, terutama bagian yang dekat dengan dinding perut atau lipatan di bagian dasarnya, dengan air bersih dan sabun, lalu keringkan.

  4. Sebaiknya tali pusat tidak perlu dikasih apa-apa. Penggunaan cairan antiseptik yang memiliki kandungan yodium pun tidak lagi dianjurkan. Tali pusat bisa ditutup dengan kain kasa steril.

  5. Kain kasa harus diganti, setiap kali bayi usai mandi, berkeringat, terkena kotoran dan basah.

  6. Jangan pernah sengaja menarik-narik atau mencopotnya, karena tali pusat ini akan lepas dengan sendirinya.

  7. Hindari hal-hal yang aneh dan berbau mistis. Menaruh koin di atas tali pusat, diberi kopi dan sebagainya. Karena hal ini akan menjadikan tali pusat sarang kuman atau menyebabkan tali pusat tetanus.

  8. Segera dibawa ke dokter jika mencium bau tidak sedap dari tali pusat bayi yang belum lepas, karena bisa jadi itu adalah tanda-tanda tetanus.

  9. Setelah puput, tidak perlu ada perlakuan istimewa, tetapi jangan lupa untuk selalu membersihkan bagian pusar. Mandikan seperti biasa dan biarkan tali pusat dalam keadaan terbuka, tidak perlu dibungkus lagi.

Mengenali Bahasa Tubuh Bayi

Bayi yang berusia beberapa bulan memang belum bisa berbicara, sehingga salah satu komunikasinya hanya melalui tangisan dan bahasa tubuh. Tapi orangtua bisa mempelajari bahasa tubuh si bayi untuk mengetahui keinginannya. Bayi memang memiliki cara berkomunikasi yang unik dengan orangtua atau orang-orang disekitarnya.

Orangtua bisa mempelajari bahasa tubuh dari si mungil, yaitu:

Menendang kakinya
Kondisi ini berarti bayi terkesima atau tertarik dengan sesuatu, misalnya ketika ia melihat sesuatu yang menakjubkan atau mecipratkan air di bak mandinya.

Memalingkan mukanya
Kondisi ini bisa berarti bayi membutuhkan sedikit waktu untuk mengetahui apa yang terjadi, terutama sesuatu yang dilihatnya. Atau bisa juga bayi membutuhkan waktu untuk ruang pribadinya.

Mengucek atau menutup matanya
Kondisi ini bisa berarti ia berusaha untuk bermain ‘ciluk ba’ atau permainan lain untuk memikat orang lain. Hal lainnya adalah bayi bersiap untuk pergi tidur ketika ia sudah merasa lelah.

Memilin-milin rambutnya
Kondisi ini bisa berarti ia sedang berusaha membuat dirinya merasa lebih baik. Selain itu melakukan gerakan berulang juga bisa berarti untuk menutupi rasa gugupnya, seperti karena ada pengasuh baru atau dilingkungan baru yang terlalu bising untuknya.

Meregangkan lengan atau tangannya
Kondisi ini berarti bayi dalam suasana hati yang baik, santai dan bersiap untuk melihat sekelilingnya, tapi sebaiknya tetap perhatikan ekspresi wajahnya.

Bayi melengkungkan punggungnya
Kondisi ini bisa berarti ia sedang marah, rewel, kesal dengan suatu hal atau mengalami sakit yang belum bisa diungkapkannya.

Menarik-narik telinganya
Kondisi ini berarti ia mengalami kesulitan dalam melakukan sesuatu, misalnya sebagai tanda susunya terlalu panas, perutnya kembung atau ia perlu bersendawa. Arti lainnya adalah ia merasa tidak nyaman akibat sakit seperti infeksi telinga, sakit tenggorokan atau gangguan di hidungnya.

Merawat Mulut dan Gigi Balita

Umumnya penyakit dan kelainan gigi pada anak merupakan salah satu gangguan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Sejak gigi susu mulai tumbuh, orangtua harus bertanggungjawab membersihkan gigi bayi mereka. Walaupun gigi anak hanya merupakan gigi susu yang keberadaannya hanya sementara, namun kesehatan gigi susu berpengaruh terhadap kesehatan gigi anak di kemudian hari. Karena itu, sebagai orangtua perlu mengetahui bagaimana merawat gigi anak sejak bayi dengan cara yang benar, agar kesehatan gigi dan mulut anak teratasi.

Cara merawat mulut bayi pada saat usia 0 – 6 bulan:

1. Bersihkan gusi bayi anda dengan kain lembab, setidaknya dua kali sehari

2. Jangan biarkan bayi anda tidur sambil minum susu dengan menggunakan botol susunya.

3. Selesai menyusui, ingatlah untuk membersihkan mulut bayi dengan kain lembab

4. Jangan menambah rasa manis pada botol susu dengan madu atau sesuatu yang manis.

Cara merawat mulut dan gigi bayi pada usia 7-12 bulan:

1. Tanyakan dokter anak atau dokter gigi anda apakah bayi anda mendapat cukup fluor

2. Ingatlah untuk membersihkan mulut bayi anda dengan kain lembab ( tidak basah sekali), sehabis menyusui.

3. Jangan biarkan bayi tidur dengan botol susunya (sambil minum susu dari botol) kecuali air putih.

4. Berikan air putih bila bayi anda ingin minum diluar jadwal minum susu

5. Saat gigi mulai tumbuh, mulailah membersihkannya dengan menggunakan kain lembab. Bersihkan setiap permukaan gigi dan batas antara gigi dengan gusi secara seksama, karena makanan seringkali tertinggal di permukaan itu.

6. Saat gigi geraham bayi mulai tumbuh, mulai gunakan sikat gigi yang kecil dengan permukaan lembut dan dari bahan nilon.

7. Jangan gunakan pasta gigi dan ingat untuk selalu membasahi sikat gigi dengan air.

8. Periksakan gigi anak anda ke dokter gigi, setelah 6 bulan sejak gigi pertama tumbuh, atau saat usia anak setahun.

Cara merawat mulut dan gigi bayi pada usia 13-24 bulan:

1. Mulailah perkenalkan pasta gigi berfluoride

2. Jangan biarkan anak tidur dengan botol susu (sambil minum susu dari botol), kecuali air putih.

3. Pergunakan pasta gigi seukuran sebutir kacang hijau.

4. Sikat gigi anak setidaknya dua kali sehari (sehabis sarapan dan sebelum tidur di malam hari)

5. Gunakan sikat gigi yang lembut dari bahan nilon.

6. Ganti sikat gigi tiap tiga bulan atau bila bulu-bulu sikat sudah rusak.

7. Jadilah teladan dengan mempraktekkan kebiasaan menjaga kesehatan mulut dan lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.

8. Biasakan anak untuk memakan makanan ringan yang sehat, seperti buah segar dan sayuran segar.

9. Hindari makanan ringan yang mengandung gula.

Langkah-langkah Memandikan Bayi Yang Benar

Berikut Perlengkapan Mandi Bayi yang harus disiapkan :
* Bak mandi bayi (bila ada dilengkapi penyangga tubuh atau karet mandi agar bayi tidak mudah tergelincir). Letakkan ditempat yang nyaman sesuai suhu ruang dan tinggi yang tidak membuat Ibu sakit pinggang.
* Perlak/alas kain
* Termometer air
* Washlap lembut atau spon mandi bayi
* Handuk bayi
* Perlengkapan untuk membersihkan tali pusar (perban, kapas, betadine, plester, cotton buds)
* Perlengkapan untuk dipakai seusainya (baju bayi, popok, bedak, minyak talon, dll)

Berikut tips langkah-langkah cara memandikan bayi :

1. Meletakan bayi pada tempat mandi

Taruh bayi di atas perlak, satu persatu lepaskan baju. Bersihkan lebih dulu jika si kecil ngompol atau pup. Seka dengan waslap yang telah dicelupkan air hangat. Mulai dari kepala, muka, lipatan leher, tangan, dada, lipatan ketiak, paha, kaki, terakhir yang paling kotor yaitu lipatan paha, area kelamin dan pantat.

2. Menyabuni bayi

Sabuni bayi dengan waslap yang ditetesi sabun, mulai dari atas ke bawah.

3. Memegang bayi saat dimandikan

Angkat bayi dengan cara menyelipkan tangan kiri di bawah tengkuknya (jika Anda tidak kidal), lalu pegang erat-erat ketiaknya. Tangan kanan memegang tubuhnya untuk dimasukkan ke dalam bak mandi. Pegang bagian punggung dan leher bayi dengan telapak tangan kiri, sementara ibu jari dan telunjuk menutup telinga kanan dan kiri bayi agar tak kemasukan air. Bilas dengan tangan kanan ketika membasuh seluruh tubuhnya, dimulai dari bagian kepala. Jangan lama-lama, agar bayi tak kedinginan. Untuk membersihkan punggungnya, balikkan tubuh bayi dengan cara sangga tubuhnya dan pegang erat ketiaknya dengan tangan kiri. Tangan kanan bisa mulai membilas bagian belakang.

4. Mengeringkan tubuh bayi

Setelah tak tersisa bekas busa sabun dan sampo, angkat bayi dan letakkan di atas handuk yang telah disiapkan. Tutup tubuh bayi dengan bagian handuk di sebelah kiri dan kanan, lalu keringkan kepalanya. Setelah itu keringkan seluruh tubuhnya, tangan dan kaki. Pastikan bagian lipatan seperti leher, paha, ketiak kering dari air. Pada bayi gemuk banyak terdapat lipatan.

5. Pindahkan bayi ke susunan pakaiannya. Perhatikan tali pusatnya.

Jika ada kotoran atau kerak di pinggiran atau bagian dalam pusar, bersihkan dengan cotton buds yang telah dibasahi alkohol 70 persen. Olesi perut dan punggung bayi dengan minyak telon. Boleh diberi bedak, walau tidak harus. Pada lipatan-lipatan boleh juga diberi krim. Setelah itu pakaikan popoknya, baru kemudian bajunya.

6. Mengenakan baju Bayi

Setelah bayi mengenakan baju, bersihkan mata, mulut dan telinga. Bersihkan kedua matanya dengan kapas yang telah direndam air matang, dari ujung mata ke arah hidung. Gunakan kapas yang berbeda untuk masing-masing mata. Bersihkan lubang hidung dan daun telinga dengan cotton buds. Jangan masukkan cotton buds ke dalam lubang telinga. Bersihkan bagian luar telinganya saja.

7. Selesai memandikan Bayi

Setelah semua selesai, bagian muka bayi boleh diberi bedak dengan cara mengusapnya. Kemudian bayi kita peluk supaya ada transfer rasa hangat dari badan ibu ke bayi.

Mewarnai Tikus

[gallery link="file" columns="2"]

Mewarnai Mickey dan Minnie

[gallery link="file" columns="4"]

Mewarnai Singa

[gallery link="file" columns="2"]

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites